Hari ini jum’at pertama, sekaligus hari ke dua puasa di bulan ramadhan, tanggal 19 Juni 2015.
Alhamdulillah, puji Tuhan pemilik alam semesta.
Pagi datang ke kampus, masuk ke ruangan di luar ada mahasiswa bernama Ronaldo, dia memberi bahan tambahan untuk sidang TA-nya.Kemudian saya ke FTE, menyerahkan hasil perubahan nilai, eh tertinggal balik lagi ke ruangan.
Setelah itu mengikuti rapat kurikulum Prodi S1 TE,selesai dengan pembagian konsumsi berupa mpe-mpe palembang. Saya pergi ke Masjid Syamsul ‘Ulum (MSU) untuk jum’aatan. Khotibnya nya Dr Agus Ahmad Suhendra yang diminta mendadak, karena khotib yang seharusnya pergi ke China. Pa Agus Ahmad adalah teman sewaktu SMA 4 dan kuliah di ITB.
Isi Khutbah jumaat beliau cukup inspiratif. Tentang puasa di bulan ramadhan ini.
Katanya: Kualitas puasa seseorang ditentukan tentang ilmu atau pengetahuan tentang nilai puasa itu sendiri. Ada 4 nilai yang terkandung pada puasa ramadhan yakni : makna eksaminasi (setiap orang beriman akan diuji), makna edukasi ( pendidikan/latihan), makna bulan suci (yang suci adalah orangnya yang berpuasa) dan bulan transformasi (dari mu’min ke mutaqin). Setelah ini aku agak ngantuk,mungkin karena lelah habis rapat, terbangun kembali ketika khotib mau berdoa meng akhiri khutbahnya.
Dilanjutkan dengan sholat jumaat dua rakaat. Surat yang dibaca pada rakaat pertama dan kedua adalah surat al hasyr ayat terakhir. Mulai dari Yaa Ayyuladziinaa amanu… Lau anjalna haadzal Qur’an..sampai wahual ‘azizul hakiiim.
Berikut ringkasan khutbah nabi menjelang bulan puasa. (sumber www.duas.org)
Telah datang bulan Ramadhan, bulan yang penuh rahmat dan berkah.
Bulan yang terbaik dari semua bulan.
Hari-harinya terbaik dari seluruh hari yang ada.
Jam-jam yang terbaik dari jam yang ada.
Wahai manusia, pada bulan ramadhan kalian diundang Allah, dan sekali lagi pada bulan puasa kalian terpilih menjadi tamu undangan-Nya.
Jika kita merasa orang beriman, maka kita tercatat sebagai penerima undangan ALlah SWT. Semoga kita bisa menyambut dan memanfaatkan undangan ini. Undangan untuk menikmati jamuan dan fasilitas ibadah di bulan mulia ini.
Pada bulan ini, nafasmu dihitung sebagai tasbih. dan tidur mu dihitung sebagai ibadah.
Amal-amal baik mu diterima, begitu juga doa-doa mu diijabah, karena itu Berdoalah kamu dengan sungguh-sungguh. Dengan hati yang bebas dari dosa-dosa,prasangka buruk dan kejahatan.
Semoga Allah memberkati mu dengan melakukan puasa dan membaca al Qur’an.
Sungguh merugi di akhirat, orang-orang yang tidak mendapat rahmat dan kebajikan Nya pada bulan ini.
Pada saat puasa, ingatlah orang-orang yang kelaparan dan kehausan di hari kiamat kelak.
Berikan sedekah pada orang miskin dan yang memerlukan.
Hormatilah orang yang lebih tua,
Sayangi orang yang lebih muda, Ramahlah terhadap saudara terdekat.
Tahan lidahmu dari kata-kata yang tak berguna.
Jaga mata dan telingamu dari pemandangan atau adegan dan suara yang terlarang dan tak layak buat mu.Santunilah anak yatim, dan juga anak-anakmu ketika menjadi yatim, Jagalah mereka dengan keramahan. Mohonlah ampun, agar Allah memaafkan segala dosa-dosamu.
Angkatlah tanganmu ketika berdo’a pada saat salat, sebagai saat yang terbaik untuk memohon kepada NYa.
Wahai manusia, kamu telah diperbudak oleh keinginan nafsumu. Maka bebaskanlah dengan memohon kemaafan kepada Nya. Tulang punggungmu hampir pecah karena beban-berat dosamu, karena itu sujudlah yang panjang untuk meringankannya.
Pahami dengan baik, bahwa Allah telah berjanji dengan keagungan dan kemuliaanNYa. Bahwa Dia, Allah tidak akan menyia-nyiakan orang yang sembahyang dan bersujud pada bulan ini. Dan Allah akan menjaga badan-badan mereka dari panasnya api neraka di hari pembalasan.
Wahai manusia, jika kamu menyediakan iftar untuk yang berpuasa, Allah akan memberikan balasan seolah-olah dia telah membebaskan budak, ALlah akan mengampuni dosa-dosa kecil nya.
Sesiapa yang memudahkan urusan pembantunya, Allah akan mudahkan hisabnya di akhirat.
Sesiapa yang tidak mengganggu yang lain,akan terbebas dari murka Allah di hari kiamat.
Leave a Reply